Thursday, December 30, 2010

DANCEHALL UNIVERSITY PODCAST III





















To celebrate the upcoming New Year proper way as Aidonia would say, here is our brand new mix full of fresher than fresh stuffs...

Including riddims like Brain Freeze from Ward 21, Starbwoy from Chimney Records, Dancehall EFX from Zj Chrome featuring the two hottest tracks in Jamaica right now (Vybz Kartel's Dancehall Hero and Beenie Man answer Father God Help Them), Table Fi Turn, Brit Jam, S-Class from Notnice, a preview of Federation Sound upcoming riddim called Flatlands, brand new singles from Buju Banton who seems to enjoy his self in Miami, Aidonia conscious, yes conscious, single called Jehova produced by The Genius and few exclusive Dubplates...

To make a long story short just grab a copy of the mix and have a listen, this is what you need if you plan to have a house party for New Years Eve and can't find a Dj...



Soldia Sound wishes you all the best for the New Year, Bless up!

Wednesday, December 29, 2010

SOLDIA SOUND FOR LIFE

Today my homie (and Soldia Sound co-founder) Frenchy sent me a bunch of old pictures of the crew... They brought me lots of good memories and I guess I can tell I'm fucking proud of we when I look back at all the things we made and went trough to reach here... One more year gone and we still deh yah...


Bautista spinning some Rub A Dub at Yokaro (2003)


Chukky holding Soldia Sound's first Dubplate (2003)


Soldia Sound & Massive B at Sphinx, Martigny


Soldia Sound's first mix CD "Fyling To Jamaica"


Voicing Dubplates with Baby Cham in Chemnitz, Germany (2004)


Hawkeye Dubplate session (2004)


Frenchy & Camah J growing is locks


Camah J & Kemba at Swiss Passa Passa, Zurich (2006)


Killing Soundbwoys at Badda Dan Sound Clash, Biel (2005)


Chukky hanging out with Bobby Konders at Loft Club, Lausanne


With Tony Matterhorn at Atelier Volant, Lausanne (2005)


Chukky and The Cool Ruler at African Museum, Kingston (2006)


At King Jammy's Studio, Waterhouse (2006)


Chillin in Hellshire Beach with Jagwa, Portmore (2006)


With the Bashment Family from Naggo's Head, Jamaica (2006)

MIGHTY CROWN AT DANCEHALL UNIVERSITY
















Masta Simon uploaded few pictures of Mighty Crown visit at the first Dancehall University Party on their blog... Go have a look...

Remember Mighty Crown live set is still available for free download right there...

Sunday, December 26, 2010

DANCEHALL UNIVERSITY PODCAST II























Tell your friends that our new podcast is out... For this episode we went deep in our memories and putted together a special late 90's mix full of well known and also more underground tracks. A special dedication to all of those who remember this golden era of Dancehall music... This one called "Class Of 99"

Tuesday, December 21, 2010

REGGAE GOLD MXX BY GOLDRUSH



Our Berner friends from Goldrush International are putting out their own version of "VP's Reggae's Gold" with two wicked mixes of the greatest tracks released in 2010... Make shure to have a listen...

Reggae Gold MMX Pt. 1 by GOLDRUSH INTERNATIONAL

Reggae Gold MMX Pt. 2 by GOLDRUSH INTERNATIONAL

Wednesday, December 15, 2010

FIRE FRIDAY DECEMBER 2010



























Friday all roads lead to Loft Club, Lausanne for the last Fire Friday of the year. You all know the deal, Reggae and Dancehall music at it's best from 23:30 to early lights... Hit us up on Facebook for places on guest list...

Saturday, December 11, 2010

DANCEHALL UNIVERSITY PODCAST I





















Here is a little something for your Ipod and other mp3 players... The first (out of many more to come) Dancehall University Podcast. This one includes lots of fresh riddims like Dave Kelly's latest bomb Turn It Up, Stephen McGregor Winnings featuring the whole Big Ship family, Daseca latest smasher called Dancehall Again and many more stuffs... Enjoy...

Friday, December 10, 2010

CAPRICES FESTIVAL 2011














Good news everyone, you can catch us at Caprices Festival 2011. We'll be playing with none other than legendary David "Ram Jam" Rodigan at the Club while Jr Gong & Nas and Million Stylez will perform at the Reservoir...

Find more informations on Caprices Festival website

MIGHTY CROWN LIVE AT DANCEHALL UNIVERSITY





















Here is Mighty Crown live set at the first Dancehall University, thanks again to Masta Simon and Captain C for this crazy night, see you for the next one massives...

Monday, November 8, 2010

Rastafara " Raggae "


Sejarah Muzik Ska(dan regge bos)          


SKA adalah muzik dari Jamaica dan mula berkembang pada tahun 60an oleh golongan pertengahan (pekerja) ke U.K dan kemudian ke seluruh dunia. Di U.K, pada mulanya ia dikenali sebagai Bluebeat dan kemudiannya baru ia dikenali sebagai Rocksteady dan Reggae. 

Elemen utama bagi muzik Ska ialah drum, rythem, banyak bunyi hon dan kesemuanya dirangkumkan. Maka terhasillah irama Ska. Muzik Ska mula dipopularkan oleh golongan Mod. Dengan imej tersendiri seperti memakai hat (topi popeye) dan menunggang skuter (vespa) sambil melayan Ska..... 

Untuk mempelajari kita harus memahami tentang sebuah makna dalam perjalanan waktu. Begitu halnya dengan sejarah musik ska. 

Adalah Perang Dunia II yang mengubah segalanya. Kekuasaan Inggris terhadap negara-negara jajahannya runtuh sebelum masa PD II & terpecah belah pada saat pertengahan masa peperangan. Inggris memeberikan kemerdekaan kepada negara-negara jajahannya setelah mendapat tekanan dari pemerintahan kolonial. Pada tahun 1962 Jamaika membentuk pemerintahan sendiri meskipun masih tetap sebagai negara yg makmur. Budaya Jamaika & muziknya mulai terefleksi dalam optimisme baru & aspirasi rakyat yang liberal. 

Sejak tahun 40'an Jamaika telah mengadopsi & mengadaptasi berbagai bentuk muzik dari Amerika. Pada saat PD II berakhir, begitu banyak band-band di Jamaika yang memainkan muzik² dansa. Grup seperti Eric Dean Orchestra dengan trombonisnya Don Drummond & master gitarisnya Ernest Ranglin terpengaruh oleh pemuzik² jazz Amerika seperti Count Bassie, Erskine Hawkins, Duke Ellington, Glenn Miller & Woody Herman. Ditahun 50'an ketenaran band-band jazz di Amerika digantikan oleh grup-grup yang kecil & cenderung lebih memainkan irama bop/rhythm & blues sound. Musisi Jamaika yang sering berkunjung ke Amerika terpengaruh & membawa pola permainan muzik tersebut ke daerah asalnya. Band-band local di Jamaika seperti Count Smith The Blues Blaster, Sir Nick The Champ & Tom The Great Sebastian mulai memainkan gaya baru tersebut. Ditahun 1954, pertunjukan terbesar pertama kali diadakan di kota Kingston tempatnya di Ward Theatre. Band-band tradisional yang memainkan irama mento-folk-calypso turut mengambil bahagian & sering kali band-band tersebut mengisi acara di hotel-hotel yang ada di Jamaika & mengelilingi pulau tersebut. Pada akhir tahun 50'an pengaruh-pengaruh jazz, R&B, & mento (sejenis muzik calypso) melebur menjadi satu bentuk baru yang dinamakan 'shuffled'. Irama shuffled memperoleh populari berkat kerja keras musisi-musisi seperti Neville Esson, Owen Grey, The Overtakers & The Matador Allstars. Banyak studio & perusahaan rakaman yang mengalami perkembangan & terus berusaha untuk mencari bakat² baru. The Jamaican Broadcasting Corporation pun ikut membangkitkan semangat kepada pemuzik² muda melalui siaran acara² di radio. 

Dua orang yang amat berpengaruh dalam perkembangan musik di Jamaika pada tahun 50'an adalah Duke Reid & Clement Seymour Dodd. Bersama istrinya, Duke Reid memiliki kedai 'Treasure Island Liquor' yang berlokasi di jalan Bond (Bond street). Soundsystem Reid dikenal dengan nama 'The Trojan', diambil dari tulisan yang tertera pada traknya. Trak yang biasa digunakan sebagai angkutan barang untuk kedainya. Dodd menamakan soundsystem miliknya 'Sir Coxsone Downbeat' yang diambil dari nama pemain kriket asal Yorkshire, Coxsone. Sepanjang akhir tahun, kedua orang tersebut memimpin persaingan dalam bisnes muzik. Walaupun Coxsone lebih dekat dengan 'Ghetto'(perkampungan yang didiami kaum atau kelompok tertentu) Adalah Reid yang dianugerahi sebagai 'King of sound & blues' di Success Club (acara penganugerahan) di tahun 1956, 1957, 1958. 

Tahun 1962, saat di mana Jamaika sedang cenderung meniru musik-muzik Amerika, Cecil Bustamente Campbell yang kemudian dikenali dengan nama 'Prince Buster', tahu bahawa sesuatu yang baru amat ditubuhkan pada saat itu. Ia memiliki seorang gitaris yang bernama Jah Jerry yang kemudian bereksperimen di muzik dengan menitikberatkan 'ketukan 'afterbeat' ketimbang 'downbeat'. Hingga pada saat ini ketukan afterbeat menjadi esensi dari singkop (penukaran irama) khas Jamaika. Ska pun lahir. Soundsystem/studio rekaman pun mulai merakam hasi kerja mereka. Dengan tidak memberikan label pada vinyl (piring hitam) dengan tujuan agar memperoleh keuntungan diantara para pesaingnya. Sehingga yang lain tidak dapat melihat apa yang dimainkan & 'mencuri' untuk sondsystem mereka sendiri. 

Perang antara soundsystem pun memuncak hingga pada saat para donatur terancam oleh segerombolan orang² yang menyebabkan permasalahan. Orang² ini dinamakan 'Dance Hall Crashers'. Meskipun fasilitas Mono Recording yang masih primitif, adalah keteguhan hati dari antusiasnya akan muzik ska yang memungkinkan untuk menjadi muzik komersil dari Jamaika yang pertama kali. Dan kenyataannya ska dikenal sebagai musik dansa rakyat Jamaika. 

Sepanjang tahun 60'an wilayah ghetto di Jamaika dipenuhi oleh pemuda-pemuda yang mencari pekerjaan. Pada waktu itu amat susah di dapati. Pada awalnya pemuda-pemuda ini tidak tertarik dengan optimisme musik ska. Pemuda-pemuda tersebut menciptakan identiti kelompok sebagai 'Rude Boy' (sebuah trend dikalangan pemuda yang pernah terjadi pada periode awal tahun 40'an) Menjadi 'Rude' ertinya menjadi seseorang dimana masyarakat menganggapnya tidak berguna. Gaya dansa ska para Rude Boy memiliki ciri khas tersendiri, lebih pelan, dengan tingkah seakan-akan meninju seseorang. Rude Boy memiliki koneksitas dengan 'Scofflaws'(orang-orang yang selalu menentang hukum) & dunia kriminal lainnya. Hal ini terefleksikan dalam lirik-lirik lagu ska. (catatan: gaya penampilan berpakaian Rude Boy iatu dengan celana panjang yang mengatung hanya semata kaki). Muzik ska sekali lagi mengalami perubahan untuk merefleksikan 'Mood of the rude' dengan menambahkan tensi pada permainan bass yang disesuaikan dengan gaya sebelumnya iatu 'free-walking bass style'. 

Banyak yang datang mengadu nasib di kota Kingston untuk memperoleh pengetahuan dalam industri muzik yang kemudian beralih menjadi penjual ganja ketika gagal & modal makin menipis. Banyak pula yang berkecimpung dalam dunia kriminal (tergambar dalam film 'The Harder They Come' yang diperankan oleh Jimmy Cliff ...film ini dipercaya mengisahkan tentang perjalanan hidup Jimmy Cliff) 

Dua parti politik yang ada di Jamaika membentuk banser bersenjata. Opini publik pun mengarah pada penentangan terhadap kelompok Rude Boy & penggunaan senjata api. Peraturan memiliki senjata api pun ditilik kembali setelah melalui periode dimana kepemilikan senjata diperbolehkan asal tidak menimbulkan keresahan di masyarakat. Siapa pun yang memiliki senjata api yang ilegal, diancam hukuman penjara seumur hidup 

Artis & produser mendukung bahkan 'memaafkan' atas prilaku kelompok Rude Boy melalui muzik ska. Dukungan untuk tidak menggunakan senjata api terefleksi dalam lagu-lagu seperti "Lawless street" dari kelompok Soul Brothers, "Gunmen coming to town" The Heptones. Duke Reid memproduseri salah satu grup ska The Rude Boy (shuffling down Bond street) C.S. Dodd pun ikut memproduksi grup muda yang memiliki visi muzik mereka sebagai 'rudies' iatu kelompok The Wailers ( Bob Marley, Peter Tosh, Bunny Wailer). Prince Buster menemukan seseorang yang memiliki mitos karakter sebagai Rude Boy iatu Judge Dread. Lagu "007 Shanty Town" yang dinyanyikan oleh Desmond Dekker adalah sebuah karya cemerlang dalam mendokumentasikan perilaku Rude Boy kedalam sebuah lagu (berhasil memasuki urutan tangga lagu ke 14 di UK Charts) 

Tema rude boy masih mendominasi sepanjang periode ska, dan popularitinya memuncak sepanjang musim panas tahun 1964. Beat ska menjadi lebih lambat & Rocksteady pun lahir. Gelombang ska pertama berakhir pada tahun 1968 (Rocksteady adalah bahagian cerita lain: Rocksteady kemudian melahirkan muzik Reggae. Populariti muzik Reggae di Inggris di sebarkan oleh Skinhead; kelompok Rastafarian mengadopsi muzik Reggae & lirik² lagunya cenderung bertemakan ajaran Rastafari & pandangan Relijiusnya, Reggae pun berkembang menjadi 'Dub', 'Dancehall', & seterusnya ...& seterusnya ...) 

Memasuki gelombang kedua ...sebelumnya marilah kita lihat beberapa sejarah ska lainnya: ditahun 1962, saat di mana Inggris menjanjikan jaminan secara tak terbatas kepada para imigran yang berasal dari negara² persemakmurannya, rusuhan pun terjadi. Disaat itu muzik ska & Reggae sedang populer. Dibawa dari Jamaika oleh banyak pemuzik & produser yg ikut berimigrasi, termasuk 'The Trojan' & seorang kelahiran Kuba, Laurel Aitken. Pada tahun 70'an, imej Rude Boy diperbaharui & terhasil dalam penggabungan 2 jenis musik yg masih tergolong baru di Inggris iatu Reggae & Punk oleh band The Clash (Rudie can't fail). Antara pertengahan hingga akhir tahun 70'an, band seperti The Coventry Automatics memilih untuk memainkan ska ketimbang Reggae karena menurut Jerry Dammers (pendiri band tersebut), memainkan musik ska lebih mudah & gampang. The Coventry Automatics merubah namanya menjadi The Specials AKA The Automatics, kemudian berubah lagi menjadi The Specials. 

Selanjutnya pada tahun 1979 Jerry Dammers mendirikan 2Tone Records. Keinginan Dammers layaknya seperti Prince Buster di awal tahun 60'an yaitu menciptakan sesuatu yang baru. Hitam & putih menjadi simbol. Lahirlah yang dinamakan dengan 2Tone ska. Logo 2Tone iatu gambar kartun pria berpakaian jas hitam dengan kemeja putih, dasi hitam, topi 'pork pie', kaca mata hitam, kaus kaki putih & sepatu 'lofers' hitam menjadi logo resmi yang karakternya di beri nama 'Walt Jabsco' (diambil dari nama Walt Disney, pendiri film kartun & Jabsco bererti ganja dalam bahasa slang latin). Diciptakan oleh Dammers sendiri berdasarkan pose Peter Tosh pada sebuah photo awal kelompok The Wailers yang dapat di lihat pada cover album 'The Wailing Wailer Studio One Realease'. 

Pada saat rusuhan sedang terjadi, & organisasi racist 'National Front' sedang tumbuh pesat, pakaian hitam putih & band yang anggota nya terdiri dari perusuh, mengetengahkan lagu-lagu yang bertemakan 'unity' disaat negara tersebut sedang terpecah belah oleh isu racial. Sama halnya dengan musik ska di Jamaika, situasi yang terjadi pada saat itu terefleksi kedalam lirik lagu, seperti "Racist Friend" The Specials AKA. Band-band seperti Madness, The Beat, The Selecter, The Bodysnatchers & The Specials membuat ska menjadi sesuatu yang segar dengan mengolah nomor-nomor ska klasik dari Prince Buster (Roughrider, Madness, Too hot, dll.) & artis-artis gelombang pertamanya.Band lain yang tidak termasuk 2Tone tetapi berasosiasi dengan gerakan 2Tone adalah Bad Manners. Ada juga persilangan dengan artis gelombang pertama dengan band 2Tone (Rico Rodriguez adalah pemain trombone yang menjadi additional player pada kelompok The Specials, anak murid dari pemain trombone ternama Don Drummond & sering dipakai sebagai musisi studio do Jamaika) 

Pada akhirnya Chrysalis Records membeli 2Tone dari Dammers dengan keputusan menandatangani perjanjian kontrak dengan band-band 2Tone lainnya. Termasuk antara lain: The Specials, The Selecter, Madness, Rico Rodriguez, The Swinging Cats, The Friday Club, The Bodysnatchers, The Hisons, JB Allstars, Specials AKA, The Apollonairs, The Beat (di Amerika di kenali dengan nama 'The English Beat' karena sudah ada band yang memakai nama The Beat) & sebuah single dari Elvis Costello. (catatan: single Elvis Costello tersebut berjudul "I can't stand up for falling down" menjadi permasalahan & tidak pernah di jual. Copy lagu tersebut diberikan secara gratis kepada penggemar Costello pada saat pertunjukannya. Costello memproduseri debut album The Specials & menjadi guest singer sekaligus produser untuk single The specials AKA yang berjudul Nelson Mandela 12". 

Tahun 1985 2Tone label dibubar. Dammers mengalami kebangkrutan terhadap perusahaan Chrysalis. Band-band 2Tone mengalami masa popularitasnya dari tahun1978-1985 walau bagaimanapun bukan hanya 2Tone yang memainkan musik ska. Diantara band-band lainnya adalah The Tigers, Ska City Rockers, The Akrylykz (dengan Roland Gift pada tenor sax, yang kemudian bergabung bersama anggota The English Beat Cox, & Steele yang belakangan menjadi penyanyi di Fine Young Cannibals), The Employees, The Piranhas, dan masih banyak lagi ... 

Hal tersebut menutup gelombang kedua musik ska ...pada gelombang ketiga: dengan berakhirnya 2Tone & gelombang kedua, musik ska menjadi sempit namun tidak menjadi musik yang usang. Adalah The Toasters (pernah merilis single dibawah nama 'Not Bob Marley'), Bim Skala Bim, The Untouchables & Fishbone yang menjadikan tradisi dalam mencampur beat ska dengan unsur² muzik lainnya seperti pop, rock dan beat-beat lainnya. 

Kehadiran gelombang ketiga musik ska terdiri dari berbagai bentuk dengan mengkombinasikan hampir setiap jenis muzik yang kira-kira dapat dicantumkan dengan irama ska. Band-band seperti Jump With Joey, Hepcat, Yebo, NY Ska Jazz Ensemble & Stubborn Allstars tetap bermain pada akar ska Jamaika. Operation Ivy, Voodoo Glow Skulls, Mighty Mighty Bosstones, dll. menggunakan energi punk untuk menciptakan ska-core. Regatta 69, Fillibuster, Urban Blight, dll. tetap bertahan pada corak Reggae/Rocksteady beat. Punch The Clown, Undercover S.K.A., dll. mencirikan pengaruh dari gaya 2Tone. Yang menarik adalah band asal Florida, Pork Pie Tribes menggabungkan beat ska dengan muzik tradisional Irlandia. Hal lain yang lebih menarik adalah grup band The Brownies yang mencampurkan ska dengan apa saja !! 

Imej Rude Boy/Rude Girl hadir kembali pada gelombang ketiga, namun kali ini tidak sebagai pemberontak. Tetapi sebagai suporter yang fanatik dengan muzik ska. Digelombang ketiga ini juga terdapat hal-hal yang tidak pernah ada pada awal gelombang pertama (beberapa diantaranya ada yang tidak pernah di mengerti) seperti 'Straight Edge' dengan logo 'X' ditangan, boneheads, OI/SKA, Skinhead Against Racial Prejudiced (SHARP's) juga konsep-konsep 'sell outs'. Ada beberapa aspek diantaranya yang belum berubah: ska masih menjadi muzik dikalangan remaja, setiap pertunjukan ska dapat disaksikan oleh segala umur & tidak terlalu mahal untuk mengakomodasikannya. Disamping itu juga ska masih membentuk beat yang unik & harmonis walaupun digabungkan dengan unsur-unsur muzik lainnya & orang-orang pun masih banyak yang menikmatinya.


   

 

Monday, May 31, 2010

Lisa Edelstein Exquisite Jewelry

Lisa Edelstein Expensive Jewelry

Pretty ladies go with pretty baubles and Lisa Edelstein is no exception. The 43 year actress from the hit television series House M.D likes “Tasteful Bling” and has been seen at several red carpet events wearing earrings, rings, bracelets and brooches from top jewelry designers like Fei Liu, Neil Lane, and Lorraine Schwartz. In Style accredited her as one of those with the best Emmy Jewelry at the 2008 Emmy Awards. She wore a Poison Ivy Crystal Haze pendant from Stephan Webster on a diamond chain.

AT the 61st Primetime Emmy Awards held at Nokia Theatre she wore a delicate flower ring made of platinum and diamonds designed by Fei Lui. Her bracelets were from designer Neil Lane and were made of diamonds and pearls. She was seen at the 67th Annual Golden Globe Awards at Beverly Hilton Hotel wearing a beautiful floor length silver gown which she accessorized with expensive jewelry designed by Lorraine Schwartz. The set of jewelry by the top designer included a blackened platinum earrings set with blue sapphire, a platinum and diamond bracelet, a flower brooch and two rings.

Lisa Edelstein Expensive Jewelry

Lisa Edelstein Expensive Jewelry

Lisa Edelstein Expensive Jewelry

Lisa Edelstein Expensive Jewelry
Reblog this post [with Zemanta]

Lisa Edelstein New Luxury House

Lisa Edelstein New Luxury House

Forty Four Year old Actress Lisa Edelstein Lives in a cozy century old cottage in Los Angeles California. But also owns a very light and modern bohemian style home in Manhattan. She describes her Home in New York as her “country place”. It is located on the lower East Side of Manhattan, which is not a very common place for a celebrity to have an apartment.

She worked with a New York designer and created a home away from home. The palette she chose for the interior walls is white on white with little bursts of color to add to the relaxing atmosphere of the home. The bedroom features a silvery ultra suede headboard and a modern bed. She is able to whip up a hot meal in her sleek modern kitchen where of course the menu is always vegan. The home has an open floor plan which gives her the option of entertaining while she cooks. The home boasts a very unique terrace and features a graffiti mural painted by Lower east side artist king Karst.

Lisa Edelstein New Luxury House

Lisa Edelstein New Luxury House

Lisa Edelstein New Luxury House
Reblog this post [with Zemanta]

Sunday, May 23, 2010

Lisa Edelstein new Haircut Fashion

Lisa Edelstein new Haircut Fashion

Lisa Edelstein new Haircut Fashion

Lisa Edelstein new Haircut Fashion

Lisa Edelstein new Haircut Fashion

Lisa Edelstein new Haircut Fashion

Lisa Edelstein new Haircut Fashion
Reblog this post [with Zemanta]

Lisa Edelstein new Hair Fashion

Lisa Edelstein new Hair Fashion

Lisa Edelstein new Hair Fashion

Lisa Edelstein new Hair Fashion

Lisa Edelstein new Hair Fashion

Lisa Edelstein new Hair Fashion

Lisa Edelstein new Hair Fashion
Reblog this post [with Zemanta]